Minggu, 30 Mei 2010

DAMPAK DARI PERUSAKAN LAPISAN OZON

DAMPAK DARI PERUSAKAN LAPISAN OZON

Udara mengandung beberapa macam gas seperti nitrogen, oksigen, karbondioksida, ozon dan lain-lain. Ozon memiliki konsentrasi lebih rendah dibandingkan nitrogen dan oksigen. Ozon merupakan gas yang tersusun atas 3 atom oksigen. Di atmosfer dibedakan menjadi dua, yaitu ozon yang terdapat di lapisan troposfer (0-10 km dari bumi) dan ozon yang terdapat di lapisan stratosfer (10-60 km dari bumi).
Ozon di lapisan troposfer berbahaya bagi manusia bila terdapat dalam konsentrasi yang tinggi karena dapat mengakibatkan gangguan pernapasan. Selain itu juga berbahaya bagi tumbuhan karena dapat mengganggu fotosintesis.
Di lapisan stratosfer pada ketinggian 15 – 25 km dari bumi terdapat ozon yang menyelimuti bumi. Ozon pada lapisan troposfer terdapat dalam konsentrasi tinggi. Lapisan ozon pada stratosfer berfungsi melindungi semua makhluk hidup dari pancaran sinar ultraviolet yang berasal dari matahari.
Di atmosfer ozon mengalami pembentukan dan perusakan molekul-molekul ozon. Dua preses tersebut terjadi secara alami, terus-menerus dan seimbang sehingga konsentrasi ozon tetap. Pembentukan dan perusakan molekul-molekul ozon akan menyerap sinar ultraviolet C dan sinar ultraviolet B yang berbahaya bagi makhluk hidup sehingga tidak sampai ke bumi. Jadi semakin tinggi konsentrasi ozon semakin banyak sinar UV-C dan UV-B yang diserap oleh lapisan ozon.
Dalam proses perusakan lapisan ozon terdapat bermacam-macam katalisator. Katalisator adalah zat yang membantu terjadinya reaksi kimia. Katalisator tersebut dapat berasal dari proses alami, misalnya proses biologis yang ada di lautan, pembakaran biomassa dan kegiatan gunung berapi. Dan katalisator yang berasal dari kegiatan industri, misalnya pembuatan busa, CFC dalam AC, penggunaan zat pelarut sebagai pembersih.
Proses perusakan ozon dengan bantuan katalisator berjalan lebih cepat dibandingkan proses pembentukan ozon, akibatnya lebih banyak molekul-molekul ozon yang rusak daripada molekul ozon yang terbentuk. Hal ini berakibat konsentrasi ozon di stratosfer berkurang sehingga lapisan ozon menipis
A. Zat kimia yang merusak lapisan ozon
Beberapa zat kimia dapat bereaksi dengan ozon di stratosfer, sehingga proses perusakan ozon berlangsung lebih cepat dibandingkan dengan pembentukannya kembali. Zat-zat kimia tersebut adalah :
1. CFC (chlorofluorocarbon)
Bersifat tidak beracun, tidak dapat dibakar dan sangat stabil. Sehingga CFC sangat ideal untuk industri. Misalnya untuk :
• bahan pendingin pada kulkas dan AC
• pembuatan busa
• Bahan pelarut untuk membersihkan permukaan dari berbagai kotoran
• Gas pendorong pada aerosol

2. Holon, tersusun atas unsur klor, fluor, karbon dan brom. Holon bersifat tidak dapat dibakar, beracun dan sangat stabil karena tidak mudah bereaksi. Holon digunakan untuk alat pemadam kebakaran.
3. Dinitrogen oksida (N2O), berasal dari perombakan oleh mikroorganisme tanah.
B. Akibat yang ditimbulkan oleh rusaknya lapisan ozon
1. Dampak terhadap manusia, sinar ultraviolet dalam jumlah banyak dapat menyebabkan :
• kanker kulit melanoma
• katarak mata
• menurunkan kekebalan tubuh
2. Dampak terhadap tumbuhan darat, peningkatan sinar ultraviolet dapat juga mengancam kemampuan dan kelangsungan hidup pohon-pohon di hutan
3. Dampak terhadap kehidupan di laut, penipisan lapisan ozon dapat mengganggu kehidupan di laut. Yaitu matinya plankton yang menjadi basis dari rantaai makanan di laut
Karena lapisan ozon mempunyai peranan penting dalam menjaga kesesuaian lingkungan bumi untuk kehidupan pada umumnya dan manusia pada khususnya, maka masalah ozon menjadi salah satu isu lingkungan global. Yang menjadi tanggung jawab bersama. Dengan melibatkan :
1. Individu
• mengganti mebel di rumah maupun di kantor yang menggunakan
busa dengan bahan organik seperti sabut kelapa, kapas, bulu angsa dan lain-lain
• Tidak menggunakan kemasan yang terbuat dari steyrofoam
• Memperbaiki AC dan lemari es yang rusak secepat mungkin agar zat pendingin tidak teremisi ke udara
• Menanam pohon di sekitar rumah maupun kantor untuk menyejukkan ruang sehingga tidak memerlukan AC
2. Pihak industri
• melakukan tindakan antisipasi dengan memperhatikan usia pakai,
penggantian bahan alternatif
• Melatih personil agar mampu dan terampil dalam menggunakan
Teknologi baru yang ramah lingkungan
3. Pemerintah
• melarang produksi dan impor peralatan yang mengandung CFC
• Melakukan uji coba teknologi baru, misalnya CFC-11, recycling
• Mengadakan seminar-seminar untuk kalangan industri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar